Logo Reklamasi Pantura

Nelayan Teluk Jakarta Tolak Diperalat Politik di Pilkada Jakarta

JawaPos.com – Tokoh nelayan di Teluk Jakarta tak mau diperalat politik pada Pilgub DKI Jakarta. Apalagi yang menggunakan isu reklamasi di Pantai Utara Jakarta. Pasalnya dia mengklaim, 90 persen nelayan menerima reklamasi dan berharap pemerintah mempercepat pelaksanaan proyek yang dinilai dapat menyelesaikan persoalan mereka.
Syarifuddin Baso selaku tokoh nelayan Muara Angke menyatakan politisasi dan penolakan reklamasi selama proses Pilkada hanya menguntungkan segelintir pihak. Menurut dia, warga Muara Angke tidak mudah percaya dengan kampanye politik seperti itu.

“Cara itu cuma untuk mendulang suara agar elektabilitas meningkat. Itukan hanya untuk cari keuntungan. Kami semua di sini hanya tertawa mendengarkannya,” kata Syarifuddin ketika dihubungi Kamis (9/3).

Syarifuddin juga berkata, warga Muara Angke mendukung kelanjutan proyek reklamasi asal diikutsertakan dalam setiap pembahasannya. Sebab, reklamasi akan turut meningkatkan kesejahteraan dengan terbukanya lapangan pekerjaan. “Kami tidak mempersoalkan reklamasi sepanjang tidak ada penggusuran,” kata dia.

Para nelayan justru berharap berbagai proyek reklamasi akan menjadi pusat bisnis baru yang mampu menopang kehidupan keluarga mereka. Apalagi, mereka berharap generasi berikutnya memiliki kehidupan yang lebih baik dibandingkan saat ini.

Syarifuddin mendesak agar sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) tak ikut campur mempolitisasi reklamasi. Kondisi ini justru akan memecah masyarakat di tingkat bawah. Selama ini, nasib nelayan juga tidak pernah berubah dengan berbagai janji politisi dan LSM menjelang pemilihan umum.

Selain itu, sejumlah LSM hanya melibatkan nelayan pendatang yang sesungguhnya tidak berkepentingan terhadap Teluk Jakarta. “Yang selama ini ribut LSM dan nelayan Andong (pendatang),” kata dia.

Reklamasi juga dinilai tidak berhubungan dengan penurunan tangkapan ikan. Sebab, sejak lama nelayan sebenarnya sudah sulit mencari ikan di Teluk Jakarta akibat parahnya pencemaran.

Menurut sejumlah nelayan Muara Angke, saat ini reklamasi yang sudah hampir jadi dan dibangun tower-tower adalah Pulau C dan D. Sementara pulau lain, di luar Pelabuhan Baru Tanjung Priok (New Priok), belum ada bangunan. (elf/JPG)

Sumber: jawapos.com

 

 

Prev
Next

Leave a facebook comment