Logo Reklamasi Pantura

Giant Sea Wall, Solusi Banjir untuk Jakarta

Giant Sea Wall, Solusi Banjir untuk Jakarta

Salah satu sudut pembangunan tanggul laut di Kawasan Muara Baru, Jakarta. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta).

Bendungan berupa dinding raksasa akan dibangun membentengi pantai, sekaligus bakal berfungsi sebagai waduk penampung air bersih.

JAKARTA – Proyek tanggul laut Jakarta yang merupakan bendungan berupa dinding beton raksasa akan dibangun membentengi pantai utara Jakarta, sekaligus juga berfungsi sebagai waduk penampung air bersih. Kajian dan masterplan proyek tersebut sudah dikerjakan sejak tahun 2007 hingga 2012 di era pemerintahannya Fauzi Bowo kala itu.

Jakarta Terancam Tenggelam

Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho seperti yang dikutip di Liputan6.com, mengatakan “Penyebab utama yang membuat Jakarta selalu banjir bukan karena dampak dari perubahan iklim, melainkan antropogenik. Antropogenik adalah emisi gas rumah kaca yang diakibatkan oleh kegiatan manusia. Hal tersebut termasuk pembakaran bahan bakar fosil untuk energi, deforestasi, perubahan penggunaan lahan dan emisi GHGs lain,” ujarnya.

Belum lagi hal tersebut diperparah dengan sangat minimnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta yang  hanya 9%. Menurut Suzi Marsitawati Kepala Bidang Taman Kota Dinas Pertamanan dan Pemakaman, ketika dihubungi tempo.co pada Ahad, 3 November 2013 silam, DKI menargetkan sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah 2010-2030, RTH sebesar 30%. katanya.

Masih menurut Sutopo, kemampuan Kali Ciliwung di segmen Kalibata-Manggarai hanya mampu mengalirkan banjir 30%. Sementara Kali Pesanggrahan dan Kali Angke hanya dapat mengalirkan banjir 45%. Jadi banjir itu akibat logis saja.

“Jakarta masih punya 62 titik rawan genangan. Drainase perkotaan masih buruk karena sampah, sedimentasi dan ruwet banyak untuk utilitas lain,” ujarnya.

Betapa suramnya masa depan sebuah kota metropolitan, kalau sebagian daratannya terus tenggelam dengan kecepatan 7 cm (di beberapa tempat bahkan 14 cm per tahun). Jelas kita sangat merindukan segera terlaksananya proyek GSW.

Beruntung, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga sebelumnya sempat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta seperti yang diberitakan Tender Indonesia Business Today Desember 2014 silam, Jokowi pernah menyatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mempercepat pembangunan proyek GSW dan reklamasi pantai di kawasan Jakarta Utara.

Proyek tanggul laut raksasa atau GSW dan reklamasi pantai utara Jakarta ini, tidak hanya akan mengurangi banjir akibat rob, akan tetap juga dapat menambah lahan daratan Jakarta hingga 5.100 Ha, selain juga berfungsi sebagai waduk penyedia air bersih, karena selama ini air baku Jakarta masih sangat tergantung dari Waduk Jatiluhur.

Direktur Jenderal Sumber Daya Alam dan Mineral Kementerian Pekerjaan Umum Muhammad Hasan juga memastikan, pembangunan tanggul raksasa dan reklamasi pantai Utara Jakarta sudah dimulai pembangunannya sejak 2014 silam.

Presiden Jokowi menargetkan proyek pembangunan yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga pemerintahan baik di pusat maupun di 3 provinsi (Pemprov DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten) itu menargetkan akan rampung pada tahun 2030 yang diprediksi akan menghabiskan biaya hingga Rp 300 triliun.

 

Sumber: nationalgeographic.co.id

Prev
Next

Leave a facebook comment