Ditulis oleh : Selamet Riyadi
TRIBUNNERS – Reklamasi Teluk Jakarta yang kini menjadi sorotan karena kasus penyuapan yang dilakukan salah satu petinggi sebuah perusahaan properti kepada salah seorang ketua komisi DPRD DKI, dan terus menjadi perdebatan di berbagai kalangan.
Proyek ini terus menjadi pembahsan oleh beberapa LSM, karena dampak yang akan ditimbulkannya.
Mereka beranggapan bahwa proyek ini akan menyebabkan banjir hingga kerusakan ekosistem laut.
Disamping itu, proyek tersebut juga dikatakan akan mematikan mata pencarian nelayan yang hidup di wilayah teluk Jakarta.
Namun, hal itu dimentahkan oleh pernyataan dari salah seorang pakar air yang menjadi narasumber di acara diskusi, salah satu stasiun televisi berita di Indonesia, tadi malam.
Pihaknya yang telah berkeliling dunia untuk mempelajari proyek reklamasi , menyebutkan selama 32 tahun sebagai pakar air, tidak pernah menemukan adanya banjir yang disebabkan oleh proyek pulau buatan.
Mungkin hal ini dapat menjadi perhatian bagi seluruh LSM, untuk tidak lagi mengait-kaitkan masalah yang tidak relevan sebagai alasan untuk menolak pembangunan.
Memang berbagai pembangunan yang berkaitan langsung dengan lingkungan akan berdampak kepada lingkungan itu sendiri.
Namun dampak itu jelas hanya sementara, dan hanya pada saat dilakukannya pembangunan tersebut.
Akan tetapi setelah proyek pembangunan tersebut sudah selesai, maka banyak sekali manfaat yang akan diperoleh. Jadi, dampak bukanlah hal yang dikedepankan untuk menolak sebuah proyek pembangunan.
Salah satu contohnya adalah pembangunan jalan layang, banyak yang mengeluhkan bahwa pembangunan itu memperparah macet dan menyebabkan polusi udara karena debu dari proyek tersebut.
Namun setelah pembangunan itu selesai, malah hal tersebut bermanfaat untuk menekan angka kemacetan dan sangat berdampak kepada semua kalangan.
Harus dipahami dampak yang ditimbulkan akibat reklamasi bukanlah sebuah masalah yang berkepanjangan dan juga tidak akan berimbas kepada semua kalangan.
Jika dibandingkan dengan dampak negatifnya, reklamasi justru jauh lebih bermanfaat untuk jangka panjang dan seluruh kalangan, khususnya warga DKI Jakarta dan juga nelayan yang bermukim di sekitaran laut Jakarta.
Oleh sebab itu, reklamasi adalah sebuah solsusi untuk memperbaiki kawasan Teluk Jakarta yang memang sudah sangat tercemar akibat limbah yang tebawa aliran sungai.
Sudah menjadi keharusan bagi semua kalangan untuk mendorong Pemerintah merealisasikan proyek tersebut, karena jika kondisi teluk Jakarta dibiarkan, bukan tidak mungkin kawasan tersebut akan semakin rusak, dan hasil lautnya akan semakin terkontaminasi limbah sehingga menjadi tidak layak untuk dikonsumsi.
Sumber: Tribunnews
