Logo Reklamasi Pantura

Pemprov DKI: Reklamasi Ciptakan Ribuan Lapangan Pekerjaan

Pemprov DKI: Reklamasi Ciptakan Ribuan Lapangan Pekerjaan

JAKARTA – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta (Bappeda DKI Jakarta) menilai reklamasi menjadi salah satu alternatif solusi pengembangan kawasan baru di Jakarta. Pertumbuhan penduduk Jakarta sebesar 1,4 persen atau 135 ribu jiwa per tahun telah membuat beban Jakarta semakin berat.

Kini Jakarta menjadi kota terpadat di Indonesia dengan tingkat kepadatan penduduk mencapai 14.476 orang per kilometer persegi. Situasi ini membuat Jakarta menghadapi ancaman masalah tata ruang, kemacetan, pengangguran, kemiskinan, kesehatan, dan persoalan sosial lainnya.

Data Asosiasi Pengusaha Indonesia mencatat, reklamasi Teluk Jakarta dapat menyerap setidaknya 20 ribu orang tenaga kerja. Saat ini tercatat ada 167 perusahaan yang terlibat dalam reklamasi Teluk Jakarta. Masing-masing perusahaan memiliki peranan menciptakan lapangan pekerjaan.

Berdasarkan hasil kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) yang dilakukan Bappeda DKI Jakarta.

Angka pengangguran di ibu kota yang mencapai diatas 5 persen dari 10 juta jiwa penduduk, dapat dikurangi dengan disalurkan sebagai pekerja di pulau-pulau buatan di kawasan Utara Jakarta itu.

Dalam keterangannya kepada wartawan, Kepala Bappeda DKI Jakarta Tuty Kusumawati menjelaskan, pihaknya telah menghitung manfaat proyek reklamasi bagi penyerapan sumber daya manusia.

“Ada potensi manfaat proyek reklamasi (untuk tenaga kerja),” ujar Tuty.

Tuty menerangkan, pembangunan Pulau A dan B dengan pengembangan baru seluas 459 hektar, serta pembangunan Pulau C, D, dan E dengan luas 872 hektar, mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1.000 orang.

Penyerapan tenaga kerja itu diambil dari penduduk sekitar di Kelurahan Kapuk Muara dan Kelurahan Kamal Muara. Untuk pembangunan Pulau F dengan luas 190 hektar, potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 300 orang dari Kelurahan Pluit.

Sedangkan, pembangunan Pulau G dengan luas 161 hektar, potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 117 orang. Kemudian pembangunan Pulau H dengan luas 63 hektar mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 300 orang.

Berdasarkan kajian yang dilakukan, dia memprediksi tenaga kerja yang terserap dari pembangunan delapan pulau setelah pulau selesai dibangun sebanyak 380.277 pekerja.

Untuk pembangunan Pulau I seluas 405 hektar, Pemrov DKI memprediksi potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 687 orang yang berasal dari penduduk Kelurahan Ancol.

Kemudian, pembangunan Pulau K seluas 32 hektar diprediksi mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 140 orang. Pembangunan Pulau J seluas 316 hektar dan Pulau L dan M dengan luas 1.024 hektar yang memerlukan pekerja mencapai ratusan orang.

Saat pulau itu selesai dibangun, potensi penyerapan tenaga kerja mencapai 565.865 orang. Sedangkan jika pembangunan Pulau N, O, P, seluas 1.587 hektar telah dibangun, potensi lapangan kerja yang terserap sebanyak 282.091 orang.

Total potensi penyerapan tenaga kerja saat 17 pulau selesai dibangun sebanyak 1.228.228 orang . Lebih jauh, pihaknya telah mengantisipasi adanya obyek vital seperti kabel atau pipa di bawah laut saat melakukan KLHS proyek reklamasi Teluk Jakarta.

Tuty mengatakan, pemerintah bersama para pengembang telah melakukan antisipasi akan dampak selama proses reklamasi berlangsung.

“Teknis reklamasi sudah menghindari adanya itu. Kan sudah ada lokasi, pulaunya digeser karena ada kabel ada pipa juga,” paparnya.

Dia juga menyebut, Pemprov DKI Jakarta bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatan yang berada di dasar laut di mana proyek reklamasi dilakukan.

 

Sumber: jppn.com

Prev
Next

Leave a facebook comment