Logo Reklamasi Pantura

MANFAAT REKLAMASI DARI BERBAGAI ASPEK

MANFAAT REKLAMASI DARI BERBAGAI ASPEK

Sebenarnya banyak manfaat yang bisa di dapatkan dari reklamasi. Manfaatnya bisa dilihat paling tidak bisa dilihat dari tiga aspek, yakni ekonomi, lingkungan dan sosial budaya.

Dr. Ir. Ruchyat Deni Djakapermana, pengamat penataan ruang dan pengembangan, mengatakan, reklamasi lahan adalah proses pembentukan lahan baru di pesisir atau bantaran sungai. Sesuai dengan definisinya, tujuan utama reklamasi adalah menjadikan kawasan berair yang rusak atau tidak berguna menjadi lebih baik dan bermanfaat.

 

Aspek Ekonomi

Salah satu manfaat reklamasi dari aspek ekonomi, misalnya untuk kawasan pemukiman, perindustrian, bisnis, dan juga pertokoan.

Reklamasi kini dijadikan pilihan dalam memperluas lahan guna memenuhi kebutuhan akan pemukiman. Hal ini disebabkan semakin mahalnya daratan dan menipisnya daya dukung lingkungan di darat, terlebih di area pelabuhan.

Dalam perkembangannya, pelabuhan ekspor-impor saat ini menjadi area yang sangat luas karena berkembangnya sejumlah industri. Pasalnya, pabrik, moda angkutan hingga pergudangan yang memiliki pangsa ekspor-impor lebih memilih tempat yang berada di lokasi pelabuhan karena sangat ekonomis dan mampu memotong biaya transportasi.

Reklamasi itu sendiri tidak harus menghilangkan mata pencaharian masyarakat setempat, khususnya nelayan atau petambak. Dengan reklamasi, nantinya akan ada tambahan daratan buatan hasil pengurugan pantai sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan. Khususnya bagi peningkatan manfaat sumber daya lahan yang pada akhirnya bermanfaat bagi perkembangan perekonomian daerah, peningkatan kesejahteraan, pengentasan kemiskinan, pengangguran dan lainnya. Perubahan itu berimplikasi pada perubahan ketersediaan lapangan kerja baru dan bentuk keragaman atau diversifikasi usaha baru yang ditawarkan.

Cao Fe Dian, Tian Jin, Tiongkok bisa menjadi rujukan wujud reklamasi yang menimbulkan dampak ekonomi. Cao Fe Dian merupakan salah satu kawasan di pantai timur Beijing yang mengalami pertumbuhan cukup pesat. Reklamasi di kawasan Cao Fe Dian, Tian Jin dinilai strategis karena selain sebagai perluasan daratan yang ada, juga dinilai akan mampu bersaing dalam perkembangan kawasan Asia-Pasifik.

Hal yang sama juga terlihat pada kawasan Songdo, Korea Selatan, yang bertetangga dengan kawasan Cao Fe Dian, Tian Jin, di Cina. Posisi kawasan seluas 24 ribu hektar ini strategis karena berada di jalur sibuk dan zona pertumbuhan yang sedang berkembang, tidak hanya untuk Korea dan sekitarnya saja, akan tetapi kawasan Asia-Pasifik. Lokasi reklamasi ini berdampingan, namun dipisahkan oleh perairan teluk, dengan Bandara Incheon, salah satu Bandara Internasional di Korea Selatan. Kawasan Songdo sendiri digunakan untuk resor, perkantoran, perhotelan, dan pemukiman.

Pengembangan kawasan hunian dari reklamasi juga bisa ditemui di Dubai, Uni Emirat Arab. Negara ini memiliki proyek reklamasi yang terbagi atas The Palm Jebet Ali, Deira, Jumairah dan World Seven.

Rene Kolman, Sekretaris Jendral International Association of Dredging Companies, menyampaikan, makin banyak kebutuhan untuk menciptakan aktivitas bernilai ekonomi yang penting bagi masyarakat. Bagi otoritas pemerintahan, proses ini merupakan tantangan besar. Karena dalam mewujudkannya, seringkali, keterbatasan geografis, seperti gunung, sungai, atau gurun, mencegah ekspansi ke pedalaman.

“Bagaimana kita menghadapi tantangan ini? Bagaimana kita menciptakan ruang untuk mengakomodasi pertumbuhan populasi? Reklamasi yag membuat lahan baru di laut bisa menjadi jawabannya,”ujar Rene.

 

Aspek Lingkungan

Saat ini, perlu dilakukan pencegahan dampak meluas akibat reklamasi. Ini sangat diperlukan karena campur tangan manusia terhadap alam akan berimbas kepada ekosistem yang ada di laut sebelumnya. Namun, reklamasi juga dapat memberikan dampak positif bagi satwa liar dan bisa mengantisipasi perubahan iklim serta habitat.

Oostvaardesplassen, Belanda, merupakan salah satu contoh reklamasi yang membawa manfaat bagi satwa liar. Dibangun pada tahun 1968, kawasan seluas 15 ribu hektar ini merupakan “rumah” untuk kuda dan sapi jenis tertentu.

Henk Simons, kepala ahli keanekaragaman hayati untuk komite Belanda di the International Union for Conservation of Nature (IUCN), mengatakan bahwa Belanda memiliki sejarah reklamasi. “rencana awalnya adalah untuk membangun lahan pertanian di Oostvaardesplassen. Tetapi, kini menghasilkan alam dengan keanekaragaman hayati yang baru,” ujarnya.

Kemudian, proyek reklamasi yang kental dengan aspek lingkungan juga bisa ditemui di Semakau Landfill, Singapura. Di lokasi ini, lahan reklamasi digunakan sebagai pengolahan limbah. Disamping itu, area ini juga digunakan sebagai konservasi flora dan fauna. Disamping itu, area ini juga digunakan sebagai daerah rekreasi.

Pada dasarnya, daerah yang dilakukan reklamasi umumnya bisa menjadi lebih aman terhadap erosi. Hal ini dikarenakan konstruksi pengamanan sudah disiapkan sekuat mungkin untuk dapat menahan gempuran ombak laut. Manfaat lainnya adalah, dengan dilakukannya reklamasi dapat mengembalikan konfigurasi pantai yang terkena abrasi ke bentuk semula.

Lingkungan memang menjadi aspek yang paling disorot dari sebuat proyek reklamasi. Pengamat kebijakan publik Universitas Indonesia Andrinof A. Chaniago, memiliki pandangan sendiri terhadap keinginan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta yang akan menjadikan lumpur waduk di Jakarta untuk menguruk atau mereklamasi sejumlah pulau di pesisir Jakarta. “Selama tidak merugikan masyarakat, dilakukan secara terbuka dan transparan serta menguntungkan kedua belah pihak tidak masalah,” ujarnya.

Namun, Andrinof juga mengingatkan kepada Pemprov DKI dan pengembang agar mengkaji secara serius soal dampak pembangunan pulau tersebut. “Kalau sampai merusak lingkungan laut kan merugikan masyarakat. Itu yang tidak boleh terjadi,” tegasnya.

 

Aspek Sosial Budaya

Manfaat terakhir yang bisa dihasilkan dari reklamasi adalah yang berkaitan dengan aspek sosial dan budaya. Dalam aspek ini, reklamasi dapat mengurangi kepadatan yang menumpuk di kota dan menciptakan wilayah yang bebas dari penggusuran karena berada di wilayah yang sudah disediakan oleh pemerintah dan pengembang.

Untuk menghindari penyebaran daerah kumuh yang tidak tertata dari sebuah kawasan,  dan sesuai perencanaan awal reklamasi, maka masterplan tata ruang dan wilayah harus benar-benar dikerjakan dan diawasi pelaksanaannya. Kemungkinan terjadinya pelanggaan HAM dalam pembebasan tanah, perubahan kebudayaan, konflik dan isolasi masyarakat juga merupakan dampak sosial budaya lainnya yang harus diperhatikan.

Kawasan yang bisa menjadi acuan proyek reklamasi yang mencakup aspek sosial budaya adalah kawasan reklamasi di Kansai, Kyoto, Jepang. Kawasan yang memiliki luas sekitar 10 kilometer persegi ini, sebenarnya memiliki potensi kegempaan dan serangan badai. Namun, para ahli berusaha meminimalkan dampaknya dengan melakukan rekayasa teknologi.

Kawasan reklamasi ini sebagian dimanfaatkan sebagai perluasan pelabuhan laut dan bandara internasional Kansai. Kawasan Bandara Kansai dibangun karena respon keberatan dari warga atas kebisingan suara pesawat udara. Bandara Kansai sendiri memiliki tingkat kesibukan yang sangat tinggi.

Reklamasi merupakan proyek besar pengembangan perkotaan. Kegiatan reklamasi dapat dilaksanakan jika manfaat sosial dan ekonomi yang diperoleh lebih besar dari biaya sosial dan ekonominya. Tidak hanya itu, kegiatan reklamasi harus memperhatikan dan menjaga kehidupan masyarakat dan serta kelestarian lingkungan.

Narinder Nayar, Pengiat LSM di Mumbai, India, menyatakan, “apakah reklamasi akhirnya dilakukan atau tidak, kami ingin dilakukan sebuah studi ilmiah sehingga orang mengetahui apa yang mensyaratkannya. Beberapa Negara telah berhasil melakukannya dan meningkatkan ekonomi mereka,” katanya.

Dr. Ir. Ruchyat Deni Djakapermana mengatakan, selain membawa keuntungan, reklamasi juga bisa mengakibatkan berbagai dampak negatif secara sosial dan lingkungan. Oleh karena itu, sebelum kegiatan reklamasi dilaksanakan, dukungan studi dari berbagai aspek kajian, seperti aspek sosial budaya, ekonomi, lingkungan, teknis, transportasi dan lain sebagainya sangatlah diperlukan. Rencana reklamasi haruslah masuk dalam dokumen penataan ruang yang memiliki kekuatan hukum yang kuat dan mengikat (Perda, Peraturan Presiden atau Peraturan Pemerintah).

Ia menambahkan, tahapan pembangunan reklamasi harus jelas dan konsisten. Reklamasi dapat direkomendasikan sebagai salah satu alternatif pembangunan, khususnya untuk mencari ruang yang sesuai dan layak. Jadi, reklamasi pantai bukanlah proyek yang “terlarang atau haram”.

Yang pasti, reklamasi harus dilakukan secara hati-hati dan berdasar pada pedoman yang ada dengan melibatkan seluruh pihak yang terlibat, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat. Reklamasi haruslah menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, yaitu memperhatikan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dengan orientasi pada jangka panjang.

Prev
Next

Leave a facebook comment