Logo Reklamasi Pantura

Bappenas Bentuk Tim Pakar Kaji Proyek Tanggul Laut dan Reklamasi Teluk Jakarta

Bappenas Bentuk Tim Pakar Kaji Proyek Tanggul Laut dan Reklamasi Teluk Jakarta

JAKARTA – Kementerian Koordinator Perekonomian bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) membentuk Expert Forum of the Project The National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

Pembentukan forum pakar ini bertujuan untuk mengkaji secara ilmiah. Pelaksanaan proyek waduk dan tanggul raksasa di Teluk Jakarta.

Dekan Fakultas Teknik (FT) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Muhamad Arsyad Thaha yang juga memiliki keahlian bidang teknik pantai menjadi bagian dalam tim pakar, bersama para ahli dari Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Diponegoro, dan Universitas Brawijaya juga turut hadir dalam pertemuan ini.

Dekan Fakultas Teknik Unhas, Muhammad Arsyad Thaha menjadi salah satu ahli yang diundang oleh Korea International Cooperation Agency (KOICA) di Korea.

Dekan Fakultas Teknik Unhas, Muhammad Arsyad Thaha menjadi salah satu ahli yang diundang oleh Korea International Cooperation Agency (KOICA) di Korea.

Menurut rencana, para pakar ini akan mengadakan kajian awal (project orientation) terhadap proyek-proyek sejenis yang telah dibangun oleh Korea Selatan.

Forum yang difasilitasi Korean International Cooperation Agency (KOICA) ini diselenggarakan pada tanggal 6 – 11 Agustus 2018 di Korea Selatan.

Selain melihat langsung proyek pengembangan kawasan pantai di Korea, para pakar Indonesia juga akan bertukar pandangan dengan 20 pakar dari Korea Selatan.

Dalam pertemuan pre-departure di Hotel Aryaduta Jakarta pada 1 Agustus 2018, dihadapan para ahli dan pakar dari berbagai kampus. Deputi VI Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Percepatan Wilayah Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo memaparkan perihal posisi proyek pengembangan Teluk Jakarta sebagai bagian dari proyek strategis nasional.

Pertemuan pre-departure di Hotel Aryaduta Jakarta, 1 Agustus 2018.

Pertemuan pre-departure di Hotel Aryaduta Jakarta, 1 Agustus 2018.

Wahyu menjelaskan bahwa NCICD merupakan bagian dari proyek strategis nasional yang menjadi kebijakan presiden.

“Hal ini tertuang dalam Perpres No. 3 Tahun 2016 dan Perpres No. 58 Tahun 2017. Sebagai implementasi, pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR telah menandatangani MOU dengan Pemerintah Korea Selatan dan Pemerintah Belanda,” jelas Wahyu.

Peran Korea Selatan dalam proyek NCICD ini adalah membantu penyusunan aspek teknik, feasibility studies, dan business development plan.

Selain memperoleh gambaran tentang pembangunan Teluk Jakarta, juga diadakan briefing dari pihak KOICA untuk merancang kegiatan selama kunjungan di Korea.

Dekan Fakultas Teknik Unhas mengatakan bahwa keterlibatan dirinya pada proyek ini memiliki manfaat tambahan yang diharapkan dapat memberi kontribusi bagi Unhas.

“Dengan terlibat dalam forum ini, kami memiliki referensi terbaru dan faktual tentang pelaksanaan proyek sejenis di Korea, yang dapat menjadi sumber pembelajaran bagi mahasiswa kita ke depannya. Hal ini juga dapat memperkuat kemitraan Indonesia dan Korea Selatan dalam bidang teknik pantai,” kata Arsyad.

Sumber: Makassar.terkini.id

Prev
Next

Leave a facebook comment