Logo Reklamasi Pantura

Wisatawan Kepulauan Seribu Penyumbang Sampah Terbesar di Teluk Jakarta

Wisatawan Kepulauan Seribu Penyumbang Sampah Terbesar di Teluk Jakarta

JAKARTA – Problematika pencemaran sampah di Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu semakin mengkhawatirkan. Selain dibawa dari 13 hulu sungai yang melewati Jakarta, sampah anorganik yang kebanyakan plastik juga disumbangkan oleh wisatawan.

Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, Yusen Hardiman membeberkan jika sebenarnya telah melakukan beberapa upaya edukasi, termasuk pemilahan sampah dari sumber organik, anorganik maupun B3. Upaya penangan sampah kiriman di darat juga telah dilaksanakan dengan UPK Badan Air dengan menempatkan jaring-jaring sampah pada semua sungai yang mengarah ke laut.

“Tetap saja, kami masih kesulitan mengangkut sampah di setiap wilayah. Koordinasi penanganan sampah dari daerah penyangga Jakarta seperti Bogor, Tangerang dan Bekasi juga masih lemah,” jelas Yusen di Balai Sidang Jakarta, (8/3/2018).

Selain lemahnya koordinasi, proses penjaringan sampah yang sudah masuk ke tengah laut juga menjadi tugas yang harus diselesaikan. Pasalnya, ukuran kapal yang besar tidak mampu bermanuver ke tengah laut.

“Kalau ada sampah, kapal kita menghisapnya dengan conveyer. Namun, kalau sampah ada di tengah laut, tidak bisa diambil karena kapalnya besar,” ungkap Yusen.

Baca juga: Menjaga Laut Jakarta dari Pencemaran

Tidak itu saja. Ada banyak sampah di dasar laut yang menempel di terumbu karang. Hal itu memberikan tantangan lebih kepada timnya untuk membersihkan laut.

“Secanggih-canggihnya teknologi mengangkut sampah akan percuma jika perilaku membuang sampah masyarakat tidak diperbaiki. Karena itu, perlu edukasi dan gerakan masyarakat,” tambahnya.

Kepulauan Seribu memiliki 13 unit kapal sampah dengan kapasitas puluhan ton. Semua kapal itu ada di Muara Angke. Setiap hari, kapal tersebut mengangkut sampah untuk dibawa ke Bantar Gebang, Bekasi.

Setiap hari, sebanyak 8 hingga 20 ton sampah memenuhi Kawasan Teluk Jakarta, dengan 60 persennya merupakan sampah kiriman warga Jakarta. Lainnya, berasal dari penduduk pulau dan pariwisata. [nds]

Baca juga:

Pencemaran Teluk Jakarta Bukan Karena Reklamasi

Cara Anies-Sandi Menata Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu

Prev
Next

Leave a facebook comment