Logo Reklamasi Pantura

Reklamasi Teluk Jakarta Adalah Jawaban Solusi Atas Kebutuhan Masa Depan Ibukota

Reklamasi Teluk Jakarta Adalah Jawaban Solusi Atas Kebutuhan Masa Depan Ibukota

JAKARTA Pakar Reklamasi Sawarendro menilai, Singapura bisa menjadi contoh kesuksesan proyek reklamasi. Karena sejatinya, reklamasi merupakan hal lazim dilakukan di berbagai negara guna mengatasi problem daya tampung dan daya dukung ruang suatu wilayah yang semakin kritis.

“Banyak negara di dunia yang sukses menambah luas negaranya dengan cara reklamasi. Singapura bisa menjadi contoh,” kata Sawarendro dalam keterangan tertulis kepada media di Jakarta, Selasa (18/4/2017).

Contoh negara maju yang sukses melakukan reklamasi dan mengembangkannya menjadi icon ibukota negara dan serta menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah tersebut

Reklamasi, tambah Sawarendro, bahkan menjadi strategi pemerintah Singapura untuk mengembangkan negara dan memperluas wilayah negara kota yang luasnya sangat terbatas itu. Saat ini luas wilayah Singapura sekitar 719 kilometer persegi (km2). “Lebih besar dari wilayah DKI Jakarta yang seluas 661 km2, namun lebih kecil daripada kota New York yang memiliki luas 784 km2,” jelasnya.

Sejak merdeka, luas wilayah Singapura telah bertambah tak kurang dari 130 km2. “Sekitar 1960 luas wilayah Singapura baru seluas 581 kilometer persegi. Sementara pada 2015 luasnya berkembang menjadi 719 kilometer persegi,” tutur dia.

Pengembangan "Marina Bay" hasil reklamasi Teluk Ayer di Singapura menjadi salah satu kawasan destinasi wisata dan bisnis di negara tersebut yang banyak diminati investor dan menjadi pertumbuhan ekonomi baru bagi kemajuan Singapurna untuk mensejahterakan masyarakatnya.

Pengembangan “Marina Bay” hasil reklamasi Teluk Ayer di Singapura menjadi salah satu kawasan destinasi wisata dan bisnis di negara tersebut yang banyak diminati investor dan menjadi pertumbuhan ekonomi baru bagi kemajuan Singapurna untuk mensejahterakan masyarakatnya.

Sawarendro mengatakan, hingga 2030, pemerintah Singapura merencanakan perluasan lahan sekitar 100 km2 dengan reklamasi. Hal ini untuk mengimbangi potensi perkembangan Singapura di masa mendatang.

Sementara, Pakar Teknik Perairan Institut Teknologi Bandung (ITB) Hernawan mengatakan, Jakarta juga membutuhkan reklamasi untuk mengatasi problem daya tampung dan daya dukung ruang wilayahnya yang semakin kritis. “Sebagai kota, Jakarta bahkan lebih padat dibandingkan dengan Singapura,” katanya.

Dengan luas yang lebih kecil daripada Singapura, penduduk Jakarta bahkan lebih banyak. Saat ini diperkirakan Jakarta dihuni sekitar 10 juta orang. “Hal yang wajar jika Jakarta memerlukan reklamasi untuk memekarkan wilayahnya,” tambah Hernawan.

Upaya pemerintah berkerjasama dengan investor swasta melakukan reklamasi teluk Jakarta mendapat banyak sorotan positif serta dukungan dari berbagai kalangan akademisi dan praktisi di bidang reklamasi dan lingkungan yang menilai, bahwa revitalisasi dan penataan serta pengembangan kawasan pantai utara Jakarta melalui reklamasi adalah langkah tepat fan komprehensif untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi Jakarta saat ini dan mendatang.

Upaya pemerintah berkerjasama dengan investor swasta melakukan reklamasi teluk Jakarta mendapat banyak sorotan positif serta dukungan dari berbagai kalangan akademisi dan praktisi di bidang reklamasi dan lingkungan yang menilai, bahwa revitalisasi dan penataan serta pengembangan kawasan pantai utara Jakarta melalui reklamasi adalah langkah tepat fan komprehensif untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi Jakarta saat ini dan mendatang.

Karena semakin padat, penduduk ibu kota membutuhkan lebih banyak ruang untuk tinggal dan bekerja. Pengembangan Jakarta, hanya memungkinkan ke utara. “Ke sisi timur, barat, dan selatan Jakarta sudah tidak bisa jadi pilihan,” jelasnya.

Dengan reklamasi, Jakarta juga dapat mempercantik dirinya menjadi kota metropolitan kelas dunia. Konsep waterfront city yang akan dibangun di pantai utara Jakarta juga tidak kalah dengan yang ada di berbagai negara maju,” ujarnya.

Waterfront city di pantai utara Jakarta yang menjadi bagian proyek NCICD, akan menawarkan daya tarik berupa ruang terbuka hijau, bangunan-bangunan untuk pusat aktivitas, hunian dan pusat perkantoran dalam suatu wilayah yang berdekatan. “Semua ini didukung dengan berbagai fasilitas yang memadai bersebelahan dengan lingkungan perairan,” kata dia.

 

Sumber: Sindonews.com

 

Prev
Next

Leave a facebook comment