Logo Reklamasi Pantura

Reklamasi Jakarta Dan Efeknya Bagi Sektor Ekonomi

Reklamasi Jakarta Dan Efeknya Bagi Sektor Ekonomi

Jakarta – Pemberitaan mengenai Reklamasi Pantai Utara Jakarta kembali menjadi perbincangan hangat, setelah Gubernur DKI Jakarta Anies baswedan mengeluarkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk Pulau D. tentu saja banyak pro dan kontra atas keputusan yang dikeluarkan oleh Anies ini.

Terlepas dari hal tersebut, reklamasi juga ternyata banyak membawa manfaat. Hal ini pernah disampaikan oleh Daniel Johan, Anggota DPR-RI dari fraksi PKB, sekitar 2017 lalu saat Basuki Tjahaja Purnama masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Dalam pernyataannya, Daniel melihat ketersediaan lahan di Jakarta yang luasnya hanya sekitar 662 kilometer persegi tidak akan mampu mengimbangi laju pertumbuhan jumlah penduduknya.

“Jumlah penduduk Jakarta saat ini sudah lebih dari 13 juta jiwa. Padahal dengan lahan seluas ini, Jakarta idealnya cuma layak dihuni oleh 6,5 juta jiwa saja,” kata Daniel.

Menurut anggota Komisi IV DPR RI ini, pemerintah harus segera mendapatkan solusi untuk mengatasi masalah kepadatan penduduk Ibukota karena di daratan Jakarta tidak lagi memiliki peluang memperlebar wilayahnya, satu-satunya jalan ibukota harus diperluas lahannya ke arah pantai utara dengan reklamasi.

Menurut Daniel, salah satu tujuan reklamasi adalah pengadaan perumahan bagi masyarakat. Lebih jauh lagi, pengadaan perumahan ini terkait dengan pengembangan pemukiman dan kawasan yang akan memberikan multiplier effect secara ekonomi bagi sebuah kota dan juga bagi negara.

“Adanya kawasan baru ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi, menyebabkan adanya distribusi pendapatan, selain sebagai sarana pemenuhan kebutuhan rekreatif dan kebutuhan sosial lainnya,” ujar Daniel.

Secara umum, tambah Daniel, adanya pengembangan kawasan juga akan berdampak meningkatkan kegiatan perdagangan dan jasa. Kebutuhan masyarakat akan sandang, pangan, dan berbagai kebutuhan lainnya akan merangsang minat penyedia jasa dan pedagang untuk menyediakan kebutuhan tersebut. “Keinginan berinvestasi pun meningkat dan kegiatan ekonomi akan lebih berkembang lagi,” kata Daniel.

Menurut Daniel, dampak dari pengembangan wilayah akan senantiasa diikuti dengan pembangunan sarana dan prasarana transportasi, listrik, air bersih, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain, yang akan menggerakkan perekonomian. “Pengembangan ini akan jadi pendorong terciptanya lapangan kerja yang signifikan,” tambah Daniel.

Ekonomi Makro

Menurut Daniel, sektor konstruksi adalah sektor yang paling dominan terlibat dalam pelaksanaan reklamasi pantai utara Jakarta. Sektor ini, menurutnya, memberi porsi yang cukup besar dalam pertumbuhan nasional suatu negara. “Salah satu bagiannya kan pasar perumahan atau hunian. Dan, kita memahami hal ini sangat mempengaruhi perekonomian negara,” ujar Daniel.

Secara teori, kata Daniel, pembangunan perumahan akan meningkatkan konsumsi dan investasi. Hal ini akan berpengaruh terhadap perekonomian secara makro, khususnya yang terkait ketahanan ekonomi suatu negara. “Peningkatan konsumsi dan investasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dan, ujung-ujungnya hal ini akan mempengaruhi nilai tukar mata uang domestik yang penting bagi transaksi berjalan Indonesia,” kata Daniel.

Berdasarkan studi, investasi di bidang perumahan biasanya akan menciptakan efek multiplier terhadap penghasilan sekitar dua kali pada negara berkembang. Menurut data BPS, sektor konstruksi memberi kontribusi sekitar 10,2% terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2015. Oleh karena itu anggota DPR RI dari fraksi PKB ini sangat mendukung kebijakan Menteri Luhut Panjaitan untuk melanjutkan reklamasi di pantai utara Jakarta.

“Reklamasi di pantai utara Jakarta sangat penting. Tak hanya jadi solusi untuk Jakarta, tapi juga bermanfaat secara nasional,” ujar Daniel.

Prev
Next

Leave a facebook comment