Logo Reklamasi Pantura

5 Negara Dengan Reklamasi Pantai Tertua di Dunia

5 Negara Dengan Reklamasi Pantai Tertua di Dunia

JAKARTA – Harus diakui bahwa luas daratan yang bisa dihuni manusia semakin berkurang. Sebagai konsekuensi logis harganya akan semakin meningkat seiring waktu. Reklamasi menjadi salah satu jawaban memperluas daratan untuk berbagai keperluan mulai dari perumahan, bisnis hingga wisata dengan perencanaan yang lebih baik dan tentunya biaya yang lebih sedikit. Berikut ini adalah 5 negara dengan reklamasi tertua di dunia.

Nama Negara : Korea Selatan (Songdo – Bandara Incheon)
Luas Wilayah : 223,170 km2
Jumlah Penduduk : 72.014.000 orang
PDB Nominal Total : US$ 925.1 miliar
PDB Nominal perkapita : US$19.200
Reklamasi pantai : Tahun 2004
Keterangan : – Posisi kawasan seluas 24 ribu hektar ini strategis karena berada di jalur sibuk dan zona pertumbuhan yang sedang berkembang, tidak hanya untuk Korea dan sekitarnya saja, akan tetapi kawasan Asia-Pasifik. Lokasi reklamasi ini berdampingan, namun dipisahkan oleh perairan teluk, dengan Bandara Incheon, salah satu Bandara Internasional di Korea Selatan. Kawasan Songdo sendiri digunakan untuk resor, perkantoran, perhotelan, dan pemukiman.
– Reklamasi   ini   dilakukan   dalam skala   besar   (sebagai   Kota   Baru )   dengan  berdasar pada perencanaan  yang  matang,  sistimatis,  jelas  pentahapan  pembangunannya,   informatif  karena ditampilkan dalam bentuk maket. Dukungan  studi  dari  berbagai  bidang  kajian  :  sosial,  ekonomi,  budaya,  teknis,  lingkungan,  dan lain-lain, agar tidak menimbulkan konflik berbagai kepentingan.
– Pembangunan  elemen-elemen pembentuk ruang yang memiliki daya tarik kuat diprioritaskan pembangunannya, seperti kawasan pelabuhan dengan fasilitasnya, jalan  raya,  jaringan  listrik, jalur kereta api yang langsung ke Bandara internasional Inchion, apartemen, dan lain sebagainya. Teknik  pelaksanaannya  terkesan  sederhana  dan  efisien, karena  menggunakan  sistem  polder dan pengurugan menggunakan material berupa pasir dari perairan laut setempat. Pemanfaatan  ruang  hasil reklamasi  antara  lain  sebagai  area perkantoran,  pendidikan,  industri, pelabuhan, permukiman penduduk dengan berbagai fasilitasnya.
Sumber foto : airport.khan.kr

Nama Negara : Uni Emirate Arab (Palm Islands)
Luas Wilayah : 83.600 km2
Jumlah Penduduk : 9.157.000 orang
PDB Nominal Total : US$ 643.846 miliar
PDB Nominal perkapita : US$ 65.037
Reklamasi pantai : Tahun 2001
Keterangan : – Palm Islands merupakan kepulauan buatan di Dubai, Uni Emirat Arab di mana infrastruktur perdagangan dan penghunian akan dibangun. Kepulauan ini menjadi proyek reklamasi tanah terbesar di dunia dan membentuk kepulauan buatan terbesar di dunia. Kesemuanya dibangun oleh Nakheel Properties, sebuah pembangun properti di Uni Emirat Arab, yang menyewa kontraktor pengerukan Belanda, Van Oord, salah satu ahli terkenal dalam reklamasi tanah. Pulau-pulau itu adalah Palm Jumeirah, Palm Jebel Ali dan Palm Deira.
– Kepulauan ini diciptakan oleh Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum yang bertujuan untuk meningkatkan pariwisata di Dubai. Setiap pulau akan berbentuk pohon palem, diatapi sebuah sabit, dan akan memiliki jumlah besar penghunian, kebutuhan dan pusat hiburan. Palm Islands terletak di lepas pantai Uni Emirat Arab di Teluk Persia dan akan menambah 250 km pantai kota Dubai.
– Dua pulau pertama akan dibangun dengan sekitar 100 juta meter kubik batu dan pasir. Palm Deira sekitar 1 miliar meter kubik batu dan pasir. Semua bahan berasal dari UEA. Di ketiga pulau tersebut akan dibangun lebih dari 100 hotel mewah, villa dan apartemen eksklusif tepi pantai, marina, taman hiburan air, restoran, pusat perbelanjaan, fasilitas olah raga dan spa kesehatan. Pembangunan Palm Jumeirah dimulai bulan Juni 2001. Kemudian, Palm Jebel Ali diumumkan dan reklamasi dimulai. Palm Deira, yang direncanakan seluas 46.35 meter persegi dan perusahaan pembangun, Nakheel, mengklaim luasnya melebihi Paris, konstruksi dimulai tahun 2003. Pembangunan akan selesai untuk 10-15 tahun berikutnya.
Sumber foto : hut.ae

Nama Negara : Jepang (Bandar Udara Internasional Kansai)
Luas Wilayah : 377.944 km2
Jumlah Penduduk : 126.865.000 orang
PDB Nominal Total : US$ 4.843 triliun
PDB Nominal perkapita : US$ 38.216
Reklamasi pantai : Tahun 1987
Keterangan : – Kansai International Airport (KIA) merupakan bandara internasional yang dibangun di atas lahan reklamasi di Teluk Osaka, Jepang. Bandara tersebut dilengkapi dengan terminal penumpang berlantai empat dengan panjang bangunan 1,7 km. Dirancang oleh arsitek Italia kenamaan, Renzo Piano (bersama Noriaki Okabe). Sampai dengan saat ini, bangunan tersebut tercatat sebagai terminal penumpang terpanjang di dunia.
– Terminal penumpang dibangun sebagai bagian untuk menegaskan dari sudut pandang publik. Hal ini merupakan kerjasama yang baik antara Jepang dengan pihak asing. Kansai International Airport, memadukan konsep lingkungan dan proses desain yang progresif, membawa kepada suatu kerjasama internasional. Bandara ditampilkan dalam gaya arsitektur abad ke-21.
– Terletak sekitar tiga mil dari tepi laut, Kansai International Airport tampak modern namun bersahabat, dan merupakan satu-satunya di dunia sebagai bandara yang berlokasi di lepas pantai dan beroperasi selama 24 jam penuh. Dibangun dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan setempat. Bandara ini melayani 24 kota di Jepang dan 69 keberangkatan setiap harinya, melayani 71 kota yang ada pada 30 negara dengan 660 keberangkatan.
Sumber foto : pb.ycwb.com

Nama Negara : Singapura
Luas Wilayah : 716 km2
Jumlah Penduduk : 5.535.000 orang
PDB Nominal Total : US$ 308.051 miliar
PDB Nominal perkapita : US$ 56.319
Reklamasi pantai : Tahun 1962
Keterangan : – Reklamasi  adalah  proses  perluasan  wilayah  yang  dilakukan  secara sengaja  oleh  negara  bersangkutan  dengan  cara  melakukan  pengerukan wilayah (wisnu, 2007). Singapura telah mencanangkan proyek ini sejak tahun 1966 mengingat wilayah Singapura yang kecil. Adapaun pulau yang direklamasi adalah Pulau Seraya, Merbabu, Merlimau, Ayer, Chawan, Sakra, Pesek, Masemut Laut, dan Pulau Meskol. Kedelapan pulau tersebut menjadi pulau Jorong.
– Reklamasi tersebut berhasil dengan bertambahnya luas wilayah  daratan  Singapura. Daratan Singapura telah  bertambah  dari 580 km  menjadi  680 km,  atau  dari  58.000  hektar  menjadi  68.000 hektar.  Sejak Singapura melakukan reklamasi pada 1966, luas wilayah negara ini bertambah  hingga  mencapai  697,2  km2  dari  luas  wilayahnya  pada 1960,  yaitu  581,5  km2.
– Cukup berjalan lima menit saja dari pusat kota Marina Bay, anda bisa menikmati Taman raksasa yang menjadi habitat bagi lebih dari seperempat juta tanaman langka. Di atas tanah seluas 101 hektar yang merupakan hasil dari reklamasi pantai singapura, taman yang secara harfiah berarti Taman Tepi Teluk ini, berisi kumpulan taman-taman buatan berdesain cantik, yang terdiri dari tiga kebun; Bay South, Bay East, dan Bay Central Gardens.
Sumber foto : sentosacoveliving.com

Nama Negara : Belanda
Luas Wilayah : 42.508 km2
Jumlah Penduduk : 17.100.715 orang
PDB Nominal Total : US$ 866.354 miliar
PDB Nominal perkapita : US$ 51.374
Reklamasi pantai : Mulai Abad 11
Keterangan : – Pada awalnya warga Frisian yang mendiami Belanda dengan melakukan reklamasi pantai dan membangun Terpen, bendungan pertama yang dibangun untuk menghadang air laut utara. Pada 1287, terjadi kebobolan Terpen yang menyebabkan banjir besar. Maka, dilakukan pembangunan pantai baru yang disebut Zuiderzee, dilanjutkan dengan pembangunan bendungan dan pengeringan melalui pompa dan kanal-kanal dengan menggunakan kincir angin untuk memompa air keluar.
–  Pada 1912 terjadi badai dan banjir besar karena gelombang laut. Hal ini makin menguatkan tekad orang Belanda untuk segera melaksanakan reklamasi Zuiderzee. Dari tahun 1927 hingga 1933 dilakukan pembangunan tanggul sepanjang 30.5 km (19 mil), lebar sekitar 90 meter dan tinggi mencapai 7,25 meter diatas permukaan laut yang dinamakan Afsluitdijk.
– Bendungan ini mengubah Zuiderzee menjadi Ijsselmeer, sebuah danau air tawar. Tahun-tahun selanjutnya dibangun bendungan lainnya, sebagai bagian reklamasi daratan Ijsselmeer. Daratan baru hasil dari reklamasi menjadi buah provinsi baru bernama Flevoland. Teknik yang digunakan untuk menguras dan mengeringkan laut dalam bendungan Aufsluitdijk ini adalah ini adalah dengan melakukan pembangunan bendungan pada dua titik yang harus dipertemukan di tengah laut. Di antara kedua titik itu dibangun dua pulau untuk menimbun bahan bangunan.
Sumber foto : wageningenur.hl

Sumber: kontan.co.id

Prev
Next

Leave a facebook comment